The Day I Was Born

Dear my blog
today, is my born day
i'm twenty two years old right now.
but, i'm still adult yet.
yah, aku belum dewasa
padahal umurku semakin tua
masih suka galau, masih mudah terkena stres karena tekanan
dan aku juga belum mampu benar-benar menggambarkan masa depan yang kuinginkan
ayahku telah pensiun, miris rasa hati ini mengetahuinya. karena kini kehidupan keluargaku hanya ditopang oleh kakak keduaku yang bekerja di warnet, sedangkan kakak pertamaku sudah menikah dan sebentar lagi akan punya bayi. Dan aku? ah, tak perlu menanyakan itu. aku masih mahasiswa, susah sekali cari kerja sampingan yang bisa dilakukan sambil kuliah. sedangkan nilaiku gak boleh turun. kalo gak beasiswaku bisa dicabut. *sigh
sungguh, aku ingin sekali mengambil sebagian beban itu, menanggungnya di pundakku. tapi bagaimanakah caranya aku tak tah. hal ini masih sebatas keinginan yang entah kapan bisa kutunaikan.
aku lahir pada tanggal 7 syawal, 6 hari setelah idul fitri. itulah mengapa ibuku memberiku nama Fitriyani, yang artinya hari raya kedua. Hari suci kedua bagi orang yang berpuasa syawal. lalu apakah aku telah menjadi orang yang suci? ah,akku tak ingin menjadi orang yang suci, yang dielu-elukan disana sini,yang setiap kali bersalaman tanganku akan dicium.
aku hanya ingin menjadi seperti Laisa, yang bisa membawa adik-adikku sukses meraih mimpinya.
adikku empat,semuanya masih sekolah. masih butuh banyak biaya. andai saja aku mampu mengambil alih tugas itu.
tentang mimpiku sebagai penulis, entahlah. yah, aku memang ingin menjadi penulis, namun belakangan aku merasa takmampu.
berulangkali aku jatuh. berkali-kali ikut lomba tapi tak pernah meraih juara, berkali-kali mengirim tulisan ke media,tapi tak pernah dimuat. bahkan kini aku mulai ragu, apakah benar aku punya bakat dalam menulis?
ah, mungkin hal itu akan kupending dulu. kini aku hanya akan fokus menyelesaikan kuliahku, segera mencari kerja untuk meringankan beban keluargaku.
mengenai pendamping, hal itu masih jauh dari genggaman. keluargaku membutuhkanku, aku tak bisa egois memikirkan kebahagiaanku sendiri sedangkan keluargaku adalah bagian tak terpisahkan dari diriku.
inilah kegalauanku di usia ini, semakin tua namun belum bisa dewasa.
banyak yang kupikirkan, banyak yang kupertimbangkan.
namun tentu saja, dibalik semua kegalauan ini, masih ada bahagia yang dihantarkan oleh teman2ku di dunia maya, maupun di dunia nyata. mereka tak pernah meninggalkanku sendirian dalam kegalauan, meski pada akhirnya akulah yang menghadapinya sendiri.
hari ini, usiaku tepat 22. tak ada perayaan, tak ada kue ataupun lilin. hanya sebuah pertanyaan, apakah aku sudah dewasa? apakah aku sudah menemukan jati diri?
pertanyaan yang tak mampu kujawab sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW CERPEN “ SALAWAT DEDAUNAN “

Review Film Hamari Adhuri Kahani

Quote dari Buku Sang Alkemis Paulo Coelho