Tentang Seorang Perempuan


Aku ingin bercerita tentang seorang perempuan
Perempuan yang mendobrak tradisi
Perempuan yang menentang kebiasaan
Perempuan ini menolak diskriminasi yang diterimanya sejak kecil
Selalu membuat bingung sang bunda ketika bertanya
Mengapa perempuan harus begini begitu sedangkan laki-laki tidak?
Disaat teman-temannya sesame perempuan sibuk berdandan untuk menarik perhatian lelaki
Perempuan ini justru menyibukkan diri dengan buku untuk mencari ilmu
Ketika banyak temannya yang perempuan menikah
Perempuan ini lebih memilih berjuang untuk sekolah
Disaat teman-temannya pergi ke luar negeri menjadi buruh migrant
Perempuan ini bertahan untuk memperjuangkan mimpinya, mengangkat derajat perempuan
Dalam dirinya tumbuh sebuah pemahaman
Bahwa pendidikan bukan hanya milik lelaki
Tapi juga milik perempuan
Bahkan maju dan sukses bukan hanya bisa dilakukan lelaki
Tapi perempuan bisa bahkan sangat mampu untuk berbuat lebih
Ketika perempuan sebayanya tinggal di rumah mengurus anak dan suami
Perempuan ini berkutat dengan segala pemikiran
Bagaimana caranya agar perempuan tak lagi termarginalkan
Karena sejatinya, dia sendiri adalah korban
Sejak dini sang bunda mendidik perempuan ini agar piawai mengurus rumah tangga
Jika kamar si perempuan berantakan, ia akan dimarahi
Sang bunda berujar “ Tak pantas kamar seorang perempuan berantakan”
Si perempuan menjawab “ kenapa hanya aku yang dimarahi jika kamarku kotor dan berantakan? Sedangkan abang yang lebih berantakan kamarnya dibiarkan saja?”
“Karena lelaki nanti ada yang mengurus, jadi biarkan saja.”
Si perempuan memendam pertanyaan lebih jauh dalam hati karena tak ingin disebut anak pembangkang
Ketika lulus SD, sang ibu berucap pada si Perempuan
“Nduk, kamu cukup sekolah sampai SMP saja. Lulus SMP kamu pergi ke arab, jadi TKW”
Si Perempuan diam, meski hatinya menolak dengan keras. Ia ingin sekola setinggi-tingginya. Ia ingin mengecap pendidikan sebanyak mungkin. Ia tak ingin hidpnya berjalan biasa, hanya lahir, tumbuh dewasa kemudian menikah dan mengabdikan diri kepada lelaki. Ia ingin memiliki sesuatu yang membuat diri dan keluarganya bangga, dan menjadi TKW bukanlah cita-citanya.
Si perempuan sudha melihat ketidakadilan dalam keluarganya. Adiknya yang pertama, perempuan, disekolahkan di sekolah kampung, sedangkan adiknya yang lelaki, di sekolahkan di sekolah negeri. Dua kakaknya yang lelaki, bersekolah sampai SMA, sedangkan si Perempuan hanya boleh sekolah sampai SMP. Ketika si perempuan bertanya mengenai ketidakadilan ini, orangtuanya menjawab.
“Karena lelaki nantinya akan menjadi tulang punggung keluarga, bertugas mencari nafkah dan menghidupi keluarga. Sedangkan perempuan hanya diam di rumah.”
Si Perempuan diam, dalam hatinya tertanam tekad sekuat baja. Bahwa ia akan memperjuangkan mimpinya untuk sekolah, bagaimanapun caranya.
Singkat cerita, si Perempuan berhasil meraih mimpinya. Bukan saja ia berhasil sekolah sampai SMA. Dia, menjadi satu-satunya anak dalam keluarga besarnya yang bisa mengecap pendidikan tinggi di universitas di ibukota. Menjadi kebanggaan seluruh keluarga. Tentu saja si perempuan melakukan semuanya atas restu orangtua. Meski si perempuan tak mampu memenuhi keinginan keluarganya untuk menjadi TKW, namun si Perempuan selalu meminta doa agar impiannya tergapai melalui perjuangan yang tak mudah.
Kini, perempuan ini sedang menapaki mimpinya seorang diri. Di kota metropolitan tempat semua orang mendulang mimpi. Sekarang, ia memiliki mimpi baru. Memperjuangkan hak perempuan-perempuan lain seperti dirinya, yang karena kejamnya tradisi dan kuatnya patriarki menjadikan perannya tersisih dalam sejarah.
Dia perempuan, dan akan selalu menjadi perempuan
Dia tak pernah menyesal terlahir sebagai perempuan
Justru sangat bangga karena bisa menjadi saksi ketidakadilan terhadap perempuan
Dia siap mengabdikan diri untuk menghapus ketidakadilan kepada perempuan
Dia perempuan yang bangga terhadap jati dirinya sebagai perempuan
Dia seorang perempuan….


Komentar

  1. Semangaaaat
    untuk semua perempuan yang masih terpinggirkan, yang masih merasa ketidakadilan, yang merasa ingin menempuh pendidikan setingi-tingginya...

    perempuan - perempuan itu tak pernah sendiri....

    Kita pasti bisa, kita pasti akan mewujudkan mimpi-mimpi kita. :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW CERPEN “ SALAWAT DEDAUNAN “

Review Film Hamari Adhuri Kahani

Quote dari Buku Sang Alkemis Paulo Coelho