ini tentang mimpi dan perjuangan meraihnya

tahun lalu adalah perjuanganku meraih mimpi agar bisa meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
awal tahun 2010 :
aku mencari info-info beasiswa darimana saja ya sekiranya mampu membantuku meraih impian agar bisa kuliah tanpa membebani orangtuaku yang sudah belasan tahun membiayai hidup dan sekolahku
pertengahan tahun, sambil belajar untuk UAN aku mendaftar kesana kemari,mengikuti semua prosedur yang harus dijalani.
setelah UAN berlalu,selain harap-harap cemas menunggu pengumuman kelulusan,aku juga menanti pengumuman beasiswa yang kuikuti. MEski targetku sejak awal adalah Paramadina Fellowship ayng memberikan beasiswa penuh pada penerimanya dimana gak hanya uang kuliah yang ditanggung,tapi juga living cost dan uang buku setiap semester.tapi aku mencoba mendaftar ke yang lain juga seperti BEasiswa DEPAg dan bidik misi,serta mengajukan permohonan beasiswa ke mesir.tapi semua hasilnya nihil.
harapan terakhir hanyalah Paramadina Fellowship dan beasiswa fullbright UNISMA BEKASI,yang disebut terakhir aku kembali tak lolos meski akus angat menginginkannya. Hanya PAramadina FEllowship yang menjadi tumpuan harapanku satu-satunya.
aku,seorang gadis kecil dari kampung terpencil yang memiliki mimpi sederhana untuk meneruskan pendidikannya. bermalam-malam aku isi dengan munajat,sjadah menjdi sksi tumpah ruah airmataku menadahkan doa,meminta keajaiban dari Sang MAha Kuasa,agar aku bisa lolos ke PAramadina.
akhir bulan juli 2010:
seminggu sebelum pengumuman, nenekku tercinta berpulang ke pangkuan Tuhan. Dan aku tiba-tiba jatuh sakit,saat itu aku berucap dalam hati” Tuhan, jika sakitku ini adalah harga yang harus kubayar agar aku bisa lolos ke PAramadina, aku ikhlas.”
aku bahkan sampai bertaruh dnegan diriku sendiri, jika aku tak berhasil lolos di Paramadina Fellowship,maka aku akan berangkat ke luar negeri jadi TKW. demi memenhi keinginan orangtuaku agar aku bsia membantu mengangkat ekonomi keluarga.
di penghujung bulan juli,pengumuman itu hadir membawa senyum kebahagiaan untukku,alhamdulillah aku lolos ke Paramadina. langkah selanjutnya yang tak mudah adalah,meyakinkan kedua orangtuaku agar mengijinkan aku meriah mimpiku kuliah di jakarta. meski tak mudah,akhirnya mereka bersedia melepaskanku dengan segudang doa yang kusimpan erat di lubuk hatiku.
akkhir tahu 2010:
disinilah aku, di Paramadina. bersama para penerima Fellowship lainnya dari seluruh nusantara,berinteraksi dengan segala karakter dan beradaptasi dengan lingkungan baru. cukup membuatku stress,tapi p;ada akhirnya aku bisa melewatinya dnegan baik bersama bimbingan Allah yang kuyakin tak pernha meninggalkanku.
awal tahun 2011:
setelah menggapai mimpiku untuk kuliah, aku merancang rencana,mnyusun strategi untuk kembali meraih mimpiku yang lainnya,yaitu menjadi seorang penulis. bersama netbuk kreditan yang masih harus kulunasi 25bulan kedepan, aku bergerak,berjuang meraih mimpiku selanjutnya.
berbagai lomba yang ada di fb kuikuti,akupun membuka berbagai situs tentang lomba kepenulisan dan mencoba mengikutinya
tak mudah,dan tak murah
aku harus bia meluangkan waktu diantara padatnya jadwal dan tugas kuliahku
tak murah karena ku harus menyisihkan uang bulananku untuk biaya pos,print dan sebagainya.
pertengahan tahun 2011:
aku mulai frustasi,karena tak ada satupun lomba yang kuikuti membuahkan hasil yang memuaskan, berkali-kali cerpenku yang kukirim ke majalah online di tolak. sempat aku berpikir apakah aku memang tak berbakat?
akupun memilih rehat sebentar dari hruk pikuk dunia lomba kepenulisan karena sudah down duluan. tapi aku akhirnya aktif mengikuti grup menulis di facebook dan mngikuti setiap kegiatannya.sehingga kemampuan meulisku semakin terasah dnegan baik.
sebelum ramadhan 1433 Hijriah
aku mengikuti lomba cerpen berhadiah puluhan juta rupiah,siapa yang tak tergiur? bahkan aku meminta doa kepada orangtuaku.dan ibuku dengan sendu berharap agar aku bisa memenangkan hadiahnya supaya bias membantu melunasi cicilan rumah yang seharga dengan hadiah juara pertama lomba cerpen tersebut. aku menjadi semangat menjalaninya.
Ramadhan 1433 Hijriah
aku mengikuti lomba novelet yang diadakan seorang mahasiswa di Hongkong
oktober 2011
pengumuman lomba cerpen, ternyata aku gak menang. pupus sudah harapajn orangtuaku untuk melunasi cicilan rumah mereka. dan akupun menjadi putus asa, apalagi melihat ternyata teman sekamarku diasrama menjadi sala satu pemenang lomba tersebut,betapa aku iri dan tak rela. namun sudahlah,belum rejeki saya. kataku menghibur diri.
akhirnya cerpen yang gagal menang lomba tersebut kukirimkan ke majalah online yang sudah puluhan kali menolak naskahku. dan aku bersiap melihat cerpenku kali ini nangring di daftar cerpen yang ditolak.
24 oktober 2011
aku buka situs majalah online dan kulihat sebuah judul cerpen yang kukenal dan namaku tertera sebagai penulisnya,aku bergegas membukanya,dan subhanallah…!!! hatiku bergetar bahagia karena akhirnya cerpenku dimuat juga,setelahs ekian lama selalu menemnpati posisi dalam daftar cerpen yang di tolak.honornya memang tak besar, tapi bkan itu yang terpenting kan? eksistensi seorang penulis adalah ketika media memuatnya dan banyak orang yang membacanya.
november 2011
aku lihat pengumuman lomba novelet yang beberapa bulan lalu kuikuti, dan ternyata aku terpilih sebagai salah satu kontributor naskah yang akan dibukukan. ALhamdulillah kembali berdesis dalam hatiku.
kini impianku telah mulai kugenggam satu-satu
semoga desember ini akan ada kabar baik lagi. amin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

REVIEW CERPEN “ SALAWAT DEDAUNAN “

Review Film Hamari Adhuri Kahani

Quote dari Buku Sang Alkemis Paulo Coelho