{Cerita mini} Restumu Bagiku
“ Kapan kau menikah dengannya?” tanyamu.
“ Aku takkan pernah menikah tanpa
persetujuanmu. Restumu adalah yang terpenting bagiku.” Kataku pelan
sambil melepaskan tali sepatumu. Ritual yang selalu kulakuan saat kau
pulang kerja.
“ Kau tahu bahwa mungkin aku takkan pernah
memberikan restuku padamu? Kau mau tidak menikah seumur hidup karena
menunggu restuku?”
“ Apalah artinya aku menikah jika tanpa restu
darimu? Biarlah kubaktikan seluruh hidupku padamu, membalas jasa-jasamu
yang takkan pernah lunas kubayar dengan apapun.”
Aku masih sibuk melepaskan tali sepatumu satu
persatu ketika tiba-tiba kurasakan sesuatu yang basah jatuh di punggung
tanganku. Aku mendongak kearahmu, Ya Tuhan! Kau menangis! Kau yang
selama ini aku kenal keras dan pemarah, hingga airmata menjadi hal tabu
bagimu, namun di balik sikap kerasmu, ternyata kau memiliki hati yang lembut.
“ Maafkan aku, selama ini aku hanya terlalu
takut kehilanganmu. Sehingga menahanmu untuk mendapatkan kebahagiaanmu
sendiri,”ucapmu terbata. Kuseka airmatamu dengan lembut, seraya
meyakinkanmu bahwa kau takkan pernah kehilanganku.
“ Menikahlah, aku merestuimu.” Akhirnya
terucap kalimat itu dari mulutmu. Dengan penuh haru, kupeluk erat
dirimu. Kau takkan pernah tergantikan di hatiku, aku mencintaimu, ayah.
Komentar
Posting Komentar