Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2011
PEMIKIRAN GUS DUR , HARUN NASUTION , DAN CAK NUR . A.                 Pemikiran Gus Dur Gus Dur memiliki pandangan bahwa islam yang rahmatan lil alamin harus benar-benar diterapkan dengan toleransi yang besar. Menurut beliau, mewujudkan islam yang ramah,toleran dan melindungi kaum yang lemah haruslah diterapkan secara benar agar tak ada lagi kaum yang merasa tertindas baik karena agama yang dianut,ataupun latar belakang sosial dan suku yang berbeda. orang yang disebut oleh Syafi’i Anwar sebagai Bapak Pluralisme Dunia ini memang memiliki pandangan yang berbeda tentang pluralisme. Pluralisme bukanlah mencampuradukkan agama melainkan toleransi yang besar kepada sesama umat beragama. Gus Dur menolak negara islam dan beliau juga menolak peraturan daerah berdasarkan syariat islam yang mulai marak menyebar di indonesia. Selain itu,beliau juga mampu mengelaborasi nilai-nilai islam untuk selaras dengan perkembangan zaman serta mendobrak kejumudan cara be

once upon a time in my life

Dulu,keterbatasan hidup membuatku sering menangis karena tak bisa mendapatkan apa yang aku inginkan. Tapi hal itu membuat aku belajar bahwa tak semua yang aku inginkan bisa aku dapatkan. Kini,apa yang dulu tak bisa aku dapatkan itu bisa aku raih dengan mudah dan gratis,bahkan aku bisa membaginya dengan orang lain. Karena itu, jangan salahkan aku yang berselera jadul. Selera jadul ini bukan karena aku tak mau up to date,melainkan karena aku hanya ingin memenuhi hasrat hati yang tak tersalurkan di masa yang lalu ketika berbagai keterbatasan masih mengungkungku. Biarkanlah aku jadul,biarkanlah aku tak modis dan trendy. Mungkin bagimu hal itu jadul dan kuno,tapi bagiku itu indah dan klasik dan akan selalu menjadi gambaran hatiku. Aku hanya ingin menjadi diriku,aku ingin membayar semua kekecewaanku di masa lalu. Inilah caraku bersyukur kepada Tuhanku.

toleransi beragama

Dulu,saat aku masih jadi katak dalam tempurung,yang aku tahu dan aku dengar dari orang-orang di sekelilingku hanyalah Muhammadiyah dan NU. Bahkan aku tidak tahu apa perbedaan Muhammadiyah dan NU,dan mengapa keduanya harus berbeda padahal keduanya sama-sama islam. Keterangan selintas yang sedikit menjelaskan tentang perbedaan Nu dan Muhammadiyah ialah NU melakukan Qunut saat Subuh dan Muhammadiyah tidak. Hanya itu yang aku tahu. Pertanyaan besar yang mengganjal itu akhirnya terjawab ketika aku sampai disini,di Paramadina,di jurusan Falsafah dan Agama. Disini aku bukan hanya menjadi tahu apa perbedaan NU dan Muhammadiyah,tapi juga berbagai aliran teologi dalam islam yang memang sudah ada sejak zaman sahabat rasul. Dulu,yang aku tahu dari buku-buku sejarah islam yang kubaca nama-nama seperti Syi’ah,Khawarij dan Mu’tazilah hanya kelompok-kelompok politis yang ada pada masa itu dan kukira sudah tidak ada pada masa sekarang.namun ternyata,bukan malah men

INDAHNYA WANITA DALAM ISLAM

Sejak zaman dahulu hingga sekarang,wanita selalu mengalami penindasan,entah dimanapun ia berada. Wanita selalu mengalami diskriminasi. Berbagai peristiwa buruk dialami oleh wanita,dari mulai pelecehan,penindasan,bahkan penganiayaan. Karena itulah islam datang untuk mengangkat derajat kaum wanita,memuliakan kaum wanita dengan sangat indahnya. Sejak awal kemunculan islam,islam sangat memuliakan wanita. Islam muncul dalam masyarakat dengan patriarki yang sangat kental dan kuat dimana lelaki memegang kekuasaan mutlak dan wanita hanya sebagai pelengkap saja bahkan sering dianggap tak berarti sehingga pembunuhan terhadap anak perempuan marak terjadi saat itu. Begitu pula di indonesia yang juga kental dengan budaya patriarki yang sangat kuat(kecuali di daerah minang). Meski islam sudah muncul sejak berabad-abad lampau dan terbukti sangat menghormati hak-hak wanita,namun di sini hak-hak wanita itu masih sering dipreteli dengan dalil nash-nash Alqur’an yang t