Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2012

{ Epik} BINTANG YANG REDUP CAHAYANYA

Gambar
Aku adalah sebuah bintang yang redup sinarnya, cahayaku kalah terang di bandingkan bintang bintang lain yg ada disekitarku. Maka tak ada seorangpun yang melihatku,apalagi mengakui keberadaanku. Suatu hari,datang sebuah bintang yg begitu terang.dia mengulurkan tangan di iringi senyuman. Dia bintang pertama yang melihatku,mengakuiku,disaat seluruh dunia tak memandang kehadiranku. Bersamanya aku menjadi bintang yg paling terang,cahayaku melampaui bintang-bintang yg lainnya.sinarku begitu cemerlang,tak ada lagi yg mampu menutup mata atas kehadiranku.mereka semua mengakuiku. Tapi itu dulu,bertahun yg lalu. Kini,sinarku kembali meredup. Bukan karena tak adalagi yg melihatku. Justru karena terlalu banyak bintang yg berada di dekatku,sehingga cahaya mereka mengalahkan cahayaku. Aku tak butuh banyak bintang di dekatku,aku hanya butuh satu bintang di sampingku.yang mampu membuatku kembali bersinar terang.bukan terpuruk dalam benderang.

my favourite musik

Bila tiada mendalam cinta dan kerinduan Takkan terlalu dalam luka yang kurasakan Bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu begitu dalam padaku Takkan aku mengingkari janjiku Sesal kian mendera akan sebuah cerita Kini kau telah berdua itu kenyataannya Bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu Begitu dalam padaku Takkan aku menginkari janjiku ( Kandas, Evie Tamala feat Imron Rosadi) Pertama kali aku mendengarkan lagu ini di radio, aku langsung jatuh cinta pada lagu ini. esoknya aku menceritakan pada temanku bahwa ada sebuah lagu yang enak banget untuk di dengarkan, tapi temanku bilang lagu ini biasa saja.saat itu aku belum menyadari bahwa selara musik kami berbeda. Karena dulu aku menganggap semua musik adalah sama, dan kalau aku menyukai sebuah lagu maka orang lain pun akan menyukainya. Ternyata aku salah. Aku begitu menyukai lagu ini, liriknya yang menyentuh dan memiliki makna yang sangat dalam serta lagu penyanyinya yang begitu merdu. Sehingga menginspirasi diriku untuk membuat sebuah novel, yan

Dialog Muslim dan Nasrani

Nasrani : “Boleh bertanya? Mengapa Rasul anda menikahi 11 atau 12 orang wanita? Ini menunjukkan bahwa ia adalah orang yang suka mengumbar nafsu (seks).” Muslim : "Pertama, Tolong beritahu saya, orang yang menikah karena nafsu (seks) akan memilih gadis atau janda?" Nasrani : "Ia akan memilih gadis." Muslim : “Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah adalah Khadijah binti Khuwailid yang berstatus janda dan berusia 40 tahun. Kedua, pada usia berapakah nafsu seksual meledak-ledak?" Nasrani : "Kurang lebih mulai dari usia 16 tahun sampai 40 tahun, sebagai usia kesempurnaan bagi kejantanan dan kematangan akal." Muslim : "Rasul kami tidak menikah dengan wanita lain setelah Khadijah, kecuali setelah usia beliau mencapai 50 tahun. Jadi, masalahnya adalah untuk kepentingan penetapan syari’at dan hikmah, bukan syahwat/nafsu.” Nasrani : "Baiklah... Jika bukan syahwat, kenapa harus menikahi wanita sebanyak itu, 11 atau 12 wa

{Puisi} BERI AKU WAKTU SEHARI LAGI

Tuhan… Jika boleh aku meminta Kumohon, Beri aku waktu satu hari lagi Aku masih ingin melihat cahaya matahari Hanya satu hari Agar aku dapat melihat senyum lebih banyak lagi Tuhan… Bila ajalku dapat ditangguhkan Beri aku satu hari lagi Untuk bertobat memohon ampunanMu Aku masih ingin bersujud menyembahMu Beri aku waktu satu hari lagi Untuk menegakkan kaki – kaki ini Berjalan menuju rumahMu Beri aku satu hari lagi Untuk menatap orang – orang yang kucintai Beri aku satu hari lagi Untuk mencium aroma wangi Anggrek dan juga Lili Beri aku satu hari lagi Untuk menuliskan kisahku ini Sebelum aku pergi MenemuiMu di tempat yang abadi

Resensi Buku ( Moga Bunda Di sayang Allah )

Gambar
Judul : Moga Bunda Di Sayang Allah Penulis : Tere Liye Isi : v + 247 halaman 20.5 x 13.5 cm Penerbit : Republika ISBN : 979321079-6 Cetakan III, Oktober 2007 Sinopsis: Pernahkah anda membayangkan jika anda buta, tidak bisa mendengar, juga tidak bisa berbicara? Sungguh sulit hidup yang di jalani, dan untuk berinteraksi dengan orang-orang disekitarpun sangat susah. Itulah yang dirasakan oleh Melati, gadis kecil berusia enam tahun. Di usianya yang masih kanak-kanak, ia kehilangan dunianya. Kehilangan kemampuan untuk mengenali dan berinteraksi dengan alam dan orang-orang di sekitarnya, karena kecelakaan yang menimpanya ketika berusia tiga tahun. Melati menjadi temperamental dan suka marah-marah, ia   sering menerjang apapun di sekitarnya karena hal kecil. Sedangkan kedua orangtuanya tak tahu lagi apa yang harus di lakukan pada anak semata wayangnya. Semua dokter dan baby sitter sudah di kerahkan, namun tak ada satupun yang mampu menangani Melati. Hingga datanglah Karang, seorang pemuda