Menulis dengan Theater of Mind
Menulis cerita bukan sekedar selesainya kisah. Namun, bagaimana mampu mengatur emosi, membangun suasana, dan memilih bahasa yang tepat untuk memberikan kekuatan maknanya. Mengatur emosi memiliki keterkaitan dengan managemen konflik. Membangun suasana terkait dengan kemampuan deskripsi. Sedangkan, memilih bahasa adalah kepekaan kita untuk menyampaikan perasaan melalui kata. Ada beberapa orang yang menanyakan perihal kemampuan menyusun bahasa dalam kisah menjadi hal terpenting. Aku bilang tidak sesederhana itu. Kemampuan mengisahkan, jika tidak ditunjang dengan kemampuan mengatur emosi (managemen konflik) dan renungan pesan maka akan terasa hambar. Hal yang menjadi luar biasa, jika kisah tersebut mampu menciptakan 'theater of mind'. Artinya, kisah tersebut bergerak sendiri ke pikiran dan perasaan pembaca. Dan ini akan senantiasa terkenang dan di kenang. Inilah sesungguhnya kekuatan cerita. *Loncat sedikit. Menulis memang memiliki dan tidak memiliki keterkaitan dengan b...