Ketulusan Cinta Ibunda
Sore menjelang maghrib,aku naik keatas genteng seperti yang biasanya aku lakukan. Ku telentang menghadap langit,bertafakkur atas penciptaan langit. Kupejamkan mata,dan kunikmati alunan asmaul husna dari Hpku. Tiba-tiba,kerinduan pada keluarga di kampung menyeruak tajam di dalam dada. Tak tahan lagi aku memencet tombol-tombol di Hpku dan menelepon sepupuku yang sebentar lagi akan menikah untuk meminta maaf karena tak bisa hadir di pernikahannya. Tak dinyana,saat ditelepon sepupuku mengatakan bahwa ibundaku tercinta sedang berada dirumahnya,maka akupun mengobrol dengan ibundaku. Ibunda: gimana kabar,nak? Aku : baik bunda Akupun bercerita tentang kegiatanku disini. Aku: bunda,tahu tidak. semenjak disini aku juga sering jalan-jalan ke luar kota. Kemarin aja aku ke bogor. Ibunda: jalan-jalan yang gak ada gunanya ya? Aku: enggaklah Bunda,itu jalan-jalan dalam rangka mempererat silaturahmi antar sesama penerima beasiswa. Lagian gak mungkin aku jalan-jala...